• Posted by : Unknown Friday, 2 May 2014


    Disclaimer: Naruto by Masashi Kishimoto
    Sequel: Tantangan pengalih yang bodoh, kemenangan yang lepas dari tangan
    Story by: Dicky Vanie Dave Mackintosh
    Starring by: Naruto, Sakura, Sasuke, Hinata, dll.
    Warning: OOC

    =====================================================================================

    Kapten kedua kesebelasan yakni Naruto dan Sasuke mulai maju dan menghampiri wasit yang akan memimpin pertandingan panas antara mereka berdua, di pertandingan ini tak ayal dan tak bukan hanyalah ide pengalih yang direncanakan Naruto agar Sasuke tidak mengajaknya bersaing dalam tantangan menonton film horror, namun apapun itu tentu Naruto juga tak tinggal diam dan membiarkan sang jenius Sasuke menang dengan semudah itu, koin tos pun telah dilakukan, dan Naruto memenangkan koin toss tersebut hingga akhirnya Naruto memilih gawang sebelah kiri sedangkan Sasuke tersisa satu pilihan, yakni memilih bola, kick off pun segera dimulai.

    “Priiitttttt” Sembari wasit meniup peluit babak pertama.

    Bola pun langsung bergulir dengan cepatnya, Sasuke yang kala itu diplot untuk menjadi penyerang depan mulai menunjukkan aksinya yang memukau di depan mahasiswa dan mahasiswi lain yang hadir untuk menonton pertandingan mereka.

    “Nah, sekaranglah saat yang tepat bagiku untuk mengaktifkannya” Kata sasuke bersiap melakukan sesuatu.
    “Baiklah aku akan mengulurnya, siapkanlah strategi yang matang, Sasuke!!” Kata teman mahasiswa setimnya yang lain.

    Melihat pergerakan Sasuke yang hanya diam tanpa kata dan tanpa gerakan semakin membuat Naruto geram, Naruto menganggap Sasuke sedang memandang sebelah mata pada dirinya.

    “Sial kau, jangan berlaga sok di pertandingan ini Sasuke!” Naruto pun maju untuk merebut bola yang sedang di giring oleh tim Sasuke.
    “Sekaranglah saatnya untukku” Seketika itu pula mata Sasuke mulai mengeluarkan 3 tomoe nya, tampak Sharingannya telah aktif.
    “Sial, dia menggunakan Sharingannya, aku tak akan kalah, tapi bila kuaktifkan kawazu kumite ku, aku harus diam dulu sejenak untuk mengumpulkannya” Melihat jika Sharingan Sasuke telah aktif, Naruto pun segera berhenti.
    “Hm, apa yang sedang dilakukan anak itu, mungkinkah dia sedang menganalisa pergerakanku, sia-sia saja bagiku untuk mengaktifkan Sharingan bila anak itu tidak menyerang dan melakukan pergerakan dimana aku bisa mempelajari gerakannya dan menghafalkan bahkan meniru triknya dengan Sharingan milikku, sial kalau begini terus” Gumam Sasuke sedang merencanakan sesuatu.
    “Hahaha, aku tak akan terjebak dengan gertakanmu, Sasuke!” Gumam Naruto.
    “Aku harus maju sekarang, aku tak akan memandang sebelah mata lagi padanya!” Kata Sasuke
    “Yang harus ku lakukan sekarang adalah diam dan mengumpulkannya, apapun yang terjadi aku tak boleh bergerak” Kata Naruto.
    “Baguslah ini saat yang paling tepat!” Sasuke pun maju tanpa ragu setelah melihat bila pemain setimnya mampu melewati Naruto dengan mudah.
    “Apapun yang terjadi aku harus diam dan berkonsentrasi disini” Kata Naruto mencoba untuk tenang.
    “Bagus, dia tidak bergerak, aku tahu apa yang dilakukannya, selagi dia sedang berfokus, aku akan menyerang habis-habisan gawangnya.
    “Ayo maju Sasuke kun! Serang terus gawang tim Naruto baka!!” Terdengar kata Sakura yang sedang menyemangati Sasuke di pinggir lapangan.
    “Umm, jangan mau kalah Naruto kun!” Terdengar pula Hinata memberi semangat pada Naruto, namun suraranya tidak begitu keras, tidak seperti suara Sakura.

    Serangan demi serangan pun dilancarkan oleh tim Sasuke, dengan kapten tim yang diam saja tak melakukan apapun selama 4 menit terakhir, rekan setim Naruto pun terlihat marah-marah padanya.

    “Apa yang kau lakukan, kenapa kau lama sekali?” Tanya salah satu rekan setimnya.
    “Sebentar lagi! Tolong bertahanlah dengan konsentrasi tinggi agar gawang kita tidak kebobolan” Kata Naruto pada rekan setimnya itu.
    “Baiklah kapten!” Kata rekan setimnya tadi.

    Berkali-kali gawang tim Naruto dibombardir habis-habisan oleh tim Sasuke, dari banyak peluang, untung saja bola yang masuk hanya sampai 2 gol saja dimana 2 gol itu diciptakan oleh Sasuke dengan tendangan pelannya yang mengelabuhi seluruh pemain belakang tim Naruto termasuk kipernya, tentu saja itu berkat sharingan miliknya yang mampu membaca gerakan musuh, namun berkat ketaktisan dan kelugasan dari para pemain lini bertahan dari tim Naruto yang tidak ingin kebobolan lebih banyak gol, mereka dapat mempertahankan gawangnya dengan tidak kebobolan lagi setelah 2 gol tadi, tiba-tiba.

    “Baiklah, aku siap sekarang!” Kata Naruto.

    Seketika itu ada tanda istimewa diatas mata Naruto, tanda itu muncul tiba-tiba di atas kedua mata Naruto, Sasuke pun menyadari sesuatu dan langsung menoleh kebelakang, tepatnya ke arah Naruto.

    “Apakah mode itu sudah aktif?” Tanya Sasuke dalam hati.
    “Baiklah! Aku datang Sasuke!” TIba-tiba Naruto melakukan pergerakan yang cukup cepat.
    “Hahaha, aku tak takut denganmu, akan kuhadapi kau Naruto” Kata Sasuke.

    Tendangan gawang dari kubu tim Naruto pun telah dilaksanakan, bola telah ditendang oleh penjaga gawang tim Naruto, bola itu melambung tinggi jauh dan mulai menghampiri area tengah lapangan, inilah dia pertarungan sesungguhnya antara “SHARINGAN” melawan “KAWAZU KUMITE”.

    “Bruakkkk, dussss!” Adu header pun terjadi di tengah lapangan, bola muntah akibat adu header tadi pun menghampiri salah satu rekan Naruto, dengan cepat rekan Naruto langsung mengumpankan padanya.

    “Bagus, ayo Sasuke!” Naruto pun berlari dengan cepat dan mulai mendekati Sasuke.
    “Bagus, Sharingan ini sangat berguna, aku tak perlu bersusah payah untuk berlari, aku hanya perlu mengamati pergerakannya dan melakukan perebutan bola, lalu dengan cepat menyodorkannya ke temanku yang ada di garis depan” Kata Sasuke santai.
    “Swinggg” Naruto pun terlihat sulit melewati Sasuke.
    “Hahaha, kau tak akan bisa melewatiku, aku bisa membaca gerakanmu!” Kata Sasuke.
    “Sial!” Kata Naruto.
    “Aku akan merebutnya sekarang” Kata Sasuke.

    Namun dengan kecerdikannya, Naruto dapat melewati Sasuke melalui kolongan kakinya.

    “Sial! Dia berhasil meloloskan diri!” Sasuke panik.
    “Sial, walaupun aku telah mengaktifkannya, tetap saja aku masih sulit melewatinya, apa yang harus ku lakukan agar aku dapat melewatinya dengan mudah?” Gumam Naruto.
    “Sial, aku tak dapat membiarkannya membuat gol!” Sasuke berusaha berlari mengejar Naruto.

    Tanpa pikir panjang, Naruto pun melesakkan satu tendangan yang keras, dimana tendangan itu menghujam pojok kiri gawang tim Sasuke.

    “GOOOLLLLL!” Ucap senang Naruto.
    “Sial, dia berhasil membuat gol, tidak, aku tidak boleh memandang sebelah mata lagi padanya” Kata Sasuke geram.

    Jual beli serangan pun tercipta di babak pertama, namun hingga wasit meniup peluit akhir, skor 1-2 untuk keunggulan tim Sasuke bertahan hingga jedah, babak kedua pun dimulai.

    “Priiitttt” Peluit babak kedua telah ditiup oleh wasit.

    “Sekarang aku harus menyerangnya dengan serangan yang terstruktur” Kata Naruto sambil menggiring bola.
    “Aku datang, Naruto!!” Kata Sasuke.
    “Aku tak akan kalah!!” Kata Naruto dengan jarak yang tidak begitu jauh dengan Sasuke.
    “Swingggg, aku telah mengaktifkannya, kau tak akan bisa melewatiku karena aku telah mengetahui gerakan dan manuvermu!” Kata Sasuke.
    “Kita lihat saja siapa yang lebih hebat, SHARINGANMU ataukah KAWAZU KUMITE ku?” Mereka bedua pun bertatapan dengan jarak tak lebih dari 2 meter.

    Tampaknya, Kawazu Kumite Naruto yang dapat merasakan gerakan tiba-tiba musuh, dan reflek yang cepat tampak masih belum dapat mengalahkan Sharingan Sasuke, dengan mudah Sasuke berhasil mencuri bola yang telah dikuasai oleh Naruto.

    “Sial, dia mendapatkannya, aku tak akan tinggal diam” Kata Naruto.
    “Hahaha, kau  bodoh!” Ejek Sasuke pada Naruto.
    “Sressss” Naruto tiba-tiba melakukan tackling dari belakang, hingga akhirnya Naruto dapat mencuri bolanya.
    “Sekarang saatnya ku giring bola ini dan kumasukkan ke gawangnya!” Gumam Naruto.

    Naruto pun berlari dengan cepat, namun dengan sengaja tiba-tiba tim Sasuke melakukan tackling pada Naruto di kotak penalty, akhirnya wasitpun menghadiahkan penalty pada tim Naruto.

    “Baiklah, akan kumasukkan bolanya” Kata Naruto dengan keyakinan penuh.
    “Jdukk” Bola pun ditendang dan masuk ke sisi kanan gawang tim Sasuke.
    “GOAL!” Yeah akhirnya” Kata Naruto.

    Setelah gol kedua oleh tim Naruto tadi, jual beli serangan pun berlangsung dengan sengit, namun hingga wasit meniup peluit tanda berakhirnya babak kedua, gol tak lagi tercipta, kedudukan akhir pun 2-2 untuk masing-masing kesebelasan.

    “Hahaha, inikah kemenangan yang kau janjikan anak bodoh?” Ejek Sasuke.
    “Diam kau! Kau curang, kau menggunakan Sharinganmu!” Timpal Naruto.
    “Kau sendiri menggunakan MODE itu, aku tahu bila kau mengajakku mengikuti turnamen aneh ini untuk mengalihkan agar tantangan menonton film horror itu urung dilakukan, iya kan? Hahaha dasar penakut dan pecundang!” Ejek Sasuke.
    “Ti..tiidak aku tidak mengalihkan kok!” Kata Naruto sedikit malu karena disitu disaksikan banyak teman-temannya, dan orang-orang di sekitar lapangan kanabi itu.
    “Hahaha, kau masih tetap bodoh Naruto!” Ejek Sasuke lagi.
    “Tutup mulutmu, baiklah di lain kesempatan aku akan mengalahkanmu lagi” Kata Naruto.
    “Sudahlah Naruto kun, biarkan saja” Kata Hinata sambil mencium Naruto.
    “Hi..Hinata..” Gumam Naruto.
    “Kau!!!” Kaget Sasuke melihat mantan pacarnya mencium Naruto didepannya.

    Apakah yang akan dilakukan oleh Sasuke setelah melihat Hinata mencium Naruto terang-terangan di depannya?

    Bersambung Ke Chapter 6

    =====================================================================================

    Bila ada saran untuk next chapternya, bisa ditulis di kolom komentar :)

    || Like dan Comment ya Minna :) ||
    || Kalau ada masukan untuk next chapter, bisa ditulis di kolom komentar :) ||
    || Tendo Pain [:DNI] ||

    0 comments

  • Copyright © 2013 - Nisekoi - All Right Reserved

    Kingdom Anime Indonesia Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan Re-design by Dicky Onii-chan no Baka